• RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Foto Dinding

Muaro Jambi Tercinta
Sekretariat Ikatan Mahasiswa Muaro Jambi
IMMJ

Facebook Button

Posting Blog IMMJ

Assalamualaikum

Selamat Datang di Negeri Sailun Salimbai..

IKATAN MAHASISWA MUARO JAMBI

Tabel

Hari / Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Waktu Pelaksanaan
- - - -


AKIBAT kurangnya pasokan, keberadaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan bensin khususnya di Kecamatan Sungaibahar, kembali langka. Masyarakat kian tidak bisa menemukan bensin di SPBU yang ada dan terpaksa mencari hingga keluar daerah.

Seperti yang terjadi kemarin (26/2), BBM jenis bensin dan solar di SPBU yang terletak di Unit 5, Kecamatan Sungaibahar habis. Bahkan sejak dua hari yang lalu, masyarakat tak bisa membeli bensin di sana. “Bensin di sini memang sudah dua hari dak ada, jadi terpaksa mencari ke SPBU Penerokan atau Tempino,” ujar Warsito, sopir truk.

Langkanya bensin di sana, menurutnya, memang kerap terjadi. Jika BBM ada, maka hanya bertahan tak sampai satu hari. Sebab masyarakat yang membeli bensin tak hanya berasal dari Kecamatan Sungaibahar saja. Tetapi juga dari Kecamatan Bahar Selatan dan Utara. Untuk minggu ini, memang baru dirasakan pada dua hari terakhir, dimana bensin di SPBU sudah menghilang.

Terutama untuk solar, karena kendaraan jenis truk yang terdapat di sana jumlahnya cukup banyak, maka keberadaan solar sulit ditemui. Padahal bahan bakar truk tersebut sangat dibutuhkan di sana untuk kendaraan pengangkut sawit.

Menurut Warsito, masyarakat sangat berharap jika di sana nantinya akan dibangun SPBU lagi. Terutama untuk kawasan Kecamatan Bahar Selatan yang berada di posisi paling ujung dan sangat jauh jika harus membeli di luar Sungaibahar.

Dengan keadaan jarak yang cukup berjauhan antar desa dan juga dari rumah warga menuju perkebunan sawit, warga yang menggantungkan aktivitasnya pada kendaraan di Sungaibahar ini sangat membutuhkan BBM. Karenanya, masyarakat sangat mendukung jika nantinya dibangun SPBU baru di sana.

Sebenarnya, langkanya bensin di kawasan Sungai Bahar memang sudah sering terjadi. Sehingga sudah menjadi pemandangan yang biasa jika SPBU selalu dalam kondisi tertutup. Jika pun ada, maka galon-galon dan kendaraan besar seperti mobil akan duluan mengantre. Sehingga masyarakat sekitar pun tidak akan kebagian bensin ataupun solar.

Tetapi anehnya, penjualan bensin di eceran di unit 1 masih terlihat cukup banyak. Tetapi untuk diunit lainnya memang sudah jarang terlihat adanya penjual bensin. Masyarakat yang menjual bensin dengan harga kisaran Rp 7 ribu ini, masih bisa mendapatkan bensin. “Kalau ada bensin di SPBU kami memang selalu membeli pakai galon banyak-banyak, makanya selalu ada,” ujar Mimin, pedagang bensin.

Mengenai adanya aturan harus memiliki izin jika berjualan, menurut para penjual bensin itu, tampaknya akan sulit untuk dilakukan. Pasalnya, penjualnya cukup banyak, dan jika dibatasi tentunya mereka akan tidak bisa berjualan. Hal itu mereka anggap sama dengan mematikan usaha mereka. 
 
 

Leave a Reply

Pengikut

Negeri Sailun Salimbai

Created Widget by Andi